Monday 7 July 2008

Design Database Relasional

Menyimpan data dalam bentuk relasional secara sederhana dapat dikatakan sebagai membawa data tersebut ke dalam suatu bentuk tabel. Bagaimanas agar tabel yang digunakan untuk menimpan data terbentuk secara baik dan benar ? diperlukan suatu langkah desain database agar tabel yang dibuat dapat memenuhi syarat-syarat model relasional. Desain database secara umum dapat dibagi dalam empat langkah :

  • Menetukan Kebutuhan
  • Desain Konseptual
  • Desain Logikal
  • Desain Fisik

Untuk menentukan kebutuhan dapat dilakukan dengan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Sedangkan desain konseptual adalah dengan menggunakan ER model. Hasil dari desain konseptual adalah skema konseptual. Model Data relasional didapat kan dari perubahan model konseptual dengan menggunakan desain logik. Setiap informasi dalam model relasional irepresentasikan secara jelas dalam level logik, yaitu hanya dengan satu cara, yakni dengan nilai-nilai pada tabel tersebut. Desain fisik mengubah skema fisik. Dalam mode relasional, langkah-langkah desain database adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi adalah langkah pertama yang harus ditempuh. Pada langkah ini harus didapatkan informasi selenkap-lengkapnya. Berbagai metode pengumpulan data dapat digunakan pada langkah ini. Bilamana sebelumnya telah memiliki suatu database, baik yang berupa flatfile, spreadsheet ataupun relasional, hal itu perlu mendapat perhatian.

2. Menentukan Entitas
Setelah semua informasi terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menentukan ntitas utama dari semua informasi yang telah didapatkan. Misalkan dalam data balapan Formula 1 didapatkan entitas utama adalah : Pembalap, Balapan, dan Mobil balap. Setelah entitas utama didapatkan maka komponen dari setiap entitas dapat ditentukan.
3. Mengubah Entitas ke tabel
Setelah entitas dan komponen ditentukan maka kemudian masing-masing entitas dapat diubah dalam tabel. Langkah ini memungkinkan terjadinya penambahan suatu komponen. Misalkan ada suatu komponen alamat tersebut dalam sebuah entitas, maka dalam tabel alamat tersebut dapat menjadi : nama jalan, kecamatan, kelurahan, kode pos dan lain-lain. Pada contoh ini entitas utama dan komponen dapat langsung menjadi tabel tanpa harus mengalami perubahan.

4. Merelasikan Masing-masing tabel.
Ada tabel yang dihubungkan antara satu dengan yang lain. Hal ini menyebabkan terbentuknya relasi antartabel.

No comments: