Sunday, 3 May 2009
Wiring the -smart- way for programming
Tuesday, 9 September 2008
Program your PLC to REMEMBER status
Here's a typical scene:
Our parts conveying center is operating as usual. At the end of the day we shutdown the system BUT we don't want to remove all the parts currently in process. In other words, when we come back to the factory in the morning, we want to just power up the machine and continue where we left yesterday. We don't want to go through a reset cycle as that would take time away from our production. How can we do it?
Well, we must remember the status of our conveying system... was it moving up or down? Here's what our conveying system looks like:
_
| 0 |{-}<--- limit switch (a)
((MOTOR SPIN DOWN SECTION))
0000 0001 0501
---| |---|---|/|-----( )--
|
0501 |
---| |---+
If the tray starts at the bottom, limit switch b (0001) is physically on and limit switch a (0000) is physically off. So, logic flows to the motor (0500) and it spins, moving the tray up. Notice that 0500 is latched on now and the limit switch b (0001) becomes physically off.
Eventually the tray hits the top limit switch a (0000) which unlatches 0500 and forces (motor spin down) 0501 to turn on. When the tray goes down enough to hit limit switch b (0001), the cycle will repeat.
BUT, if we lose power and the tray is somewhere between limit switches a and b, the latch on either 0500 or 0501 will be lost when power to the PLC is returned. In that case we need a "homing button" to return the tray to a "home" position. What if we don't want the tray to return home, but rather we want it to continue in the direction it was going before we lost power? In that case we need to use "retentive relays". Retentive relays simply retain their status when when the plc powers off and then back on again. So, if the relay was off when the power was lost, it will be off when the power returns. And, if the relay was on when the power was lost then it will again be on when the power returns.
Typically, a plc has internal utility relays that can be made to be retentive or not. Most will not have a function to make the real world outputs retentive. So, let's then modify the program to include retentive internal utility relays. In our example, we'll use two and they'll be addressed as 1000 and 1001.
INTERNAL RELAYS
retentive relay (c) = 1000
retentive relay (d) = 1001
INPUTS
limit switch (a) = 0000
limit switch (b) = 0001
OUTPUTS
motor spin up = 0500
motor spin down = 0501
The ladder logic will NOW look like this:
((MOTOR SPIN UP SECTION))
0001 0000 1000
---| |---|---|/|-----( )--
|
1000 |
---| |---+
1000 0500
---| |---------------( )--
((MOTOR SPIN DOWN SECTION))
0000 0001 1001
---| |---|---|/|-----( )--
|
1001 |
---| |---+
1001 0501
---| |---------------( )--
So, now if the power is lost and then returned, 1000 and 1001 will retain their status as just before power was lost. Then the motor will continue moving in the direction it was going before the power loss.
Monday, 1 September 2008
LOWONGAN KERJA DI PERTAMINA
KESEMPATAN KERJA PT. PERTAMINA (PERSERO)
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pekerja di lingkungan Daerah Operasi Unit Pengolahan (UP) II, III, IV, V & VII PT.PERTAMINA (PERSERO) membutuhkan 201 orang lulusan Diploma 3/Sederajat untuk dipekerjakan sebagai Operator dan Teknisi Kilang dengan kriteria sebagai berikut:
PERSYARATAN UMUM :
2. Pendidikan terakhir D3 jurusan Teknik Kimia (TK), Analis Kimia (AK), Teknik Listrik – Arus Kuat (TLA), Mesin (TM), Instrumen/Elektroni ka (TIE), Lingkungan (TL), Teknik Pengolahan Migas (TPM).
3. Bagi pelamar dari pekerja outsourcing Pertamina, minimal pengalaman kerja 3 tahun di Pertamina UP tujuan lamaran.
4. IPK minimal 2.75.
5. Usia maksimal 24 tahun per 01/01/2008 bagi pelamar dari luar Pertamina, atau maksimal 32 tahun per 01/01/2008 bagi pelamar dari pekerja outsourcing Pertamina.
7. Tercatat sebagai pencari kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat.
8. Bebas narkoba.
9. Berbadan sehat, tidak buta warna, dan diutamakan tidak berkaca mata/contact lens.
10. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah operasi PT. PERTAMINA (PERSERO).
11. Lulus seluruh tahapan seleksi.
Bagi pelamar yang memenuhi kriteria tersebut di atas, dapat mengajukan surat lamaran dengan melampirkan dokumen :
b. Copy ijazah D3 & SMA/sederajat yang telah dilegalisir
c. Copy transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh pejabat berwenang
d. Copy akte kelahiran/surat kenal lahir dari instansi berwenang
e. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian setempat
f. Surat Pernyataan Diri Bebas Narkoba di atas materai Rp.6.000,-
g. Copy KTP/SIM yang masih berlaku
h. Copy Kartu Pencari Kerja (Kartu Kuning/Hijau) yang masih berlaku
i. 3 (tiga) lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6 (berwarna)
j. Alamat untuk surat panggilan (alamat terakhir dan kode pos).
Alamat lamaran :
Pelamar agar mengirimkan lamaran ke wilayah Unit Pengolahan terdekat dengan domisili/daerah asalnya.
Lamaran harus dikirimkan melalui Pos dalam amplop tertutup (pelamar t id ak boleh menyampaikan langsung atau melalui perantara) dan dilalamatkan kepada:
P.O.BOX 1122 Pekanbaru
2. Tim Rekrutasi
PO BOX 1111 Palembang 3000
PO BOX 2008 Cilacap 53200
4. Tim Rekrutasi
PO BOX NO. 634, Balikpapan 76100
5. Tim Rekrutasi Pertamina UP VII Sorong
Pada sudut kiri atas amplop lamaran, cantumkan kode jurusan bagi pelamar dari luar Pertamina, atau “OS” bagi pelamar dari pekerja outsourcing Pertamina.
Hanya pelamar yang memenuhi kriteria di atas yang akan dipanggil untuk mengikuti tes/seleksi dan t id ak dikenakan biaya apapun (tanpa biaya).
Lamaran yang disampaikan sebelum pengumuman ini t id ak akan diproses, dan surat lamaran yang telah dikirim t id ak akan dikembalikan.
Informasi lebih lanjut agar menghubungi UP tujuan lamaran atau Disnaker wilayah setempat.
Keputusan untuk memanggil pelamar dan penentuan seleksi merupakan hak Tim Rekrutasi dan tidak dapat diganggu gugat.
Monday, 28 July 2008
Lowongan Kerja di PT PLN P3BS
PT PLN (Persero) dengan visi diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul dan tepercaya dengan bertumpu pada potensi insani, membuka kesempatan bagi Generasi Muda terbaik untuk bergabung dan mengembangkan karir menjadi Pegawai PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3BS) sebagai:
TEKNISI PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB)
1. Jenis Kelamin : Laki-laki, belum menikah.
1. Pendidikan : Lulusan SMA/SMU Jurusan IPA atau SMKJurusan Listrik (elektro arus kuat/ketenagalistrikan)
2. Nilai Rapor/Transkrip terakhir:
1. Surat Lamaran ditujukan kepada “PANITIA REKRUTMEN” dengan melampirkan:
- Bahwa tidak pernah terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika, zat adiktif lainnya dan tindakan kriminal.
- Kesanggupan bekerja sebagai Teknisi PDKB dan bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah kerja PT PLN (Persero) P3B Sumatera se-Sumatera
- Bahwa tidak akan menikah selama 1 (Satu) tahun, dalam masa pendidikan.
- Bahwa tidak akan menuntut pengakuan atas Ijazah yang lebih tinggi dari SMU/SMK yang dimiliki.
2. Berkas lamaran dikirimkan dan ditujukan ke salah satu dari alamat sbb:
D.TAHAP SELEKSI
Seleksi dilaksanakan dengan sistim gugur dengan tahapan sebagai berikut:
E. LAIN-LAIN:
1. Tidak diadakan korespondensi dan hanya lamaran yang masuk melalui PO BOX yang akan diproses.
Padang, 28 Juli 2008
Informasi selengkapnya kunjungi segera : www.p3b-sumatera.co.id
Monday, 7 July 2008
Komponen database Oracle (1.2.4 Temporary Files)
Secara normal, setiap ada perubahan pada database object akan tercatat pada redo log files. Namun pada temporary files, setiap transaksi yang terjadi tidak menimbulkan redo entries. Temporary files juga tidak perlu di-backup, karena oracle sendiri tidak pernah melakukan recovery pada temporary files.
Sebaiknya menggunakan locally managed temporary tablespaces dan besar extent yang sama (uniform), yaiut menggunakan perintah CREATE TEMPORARY TABLESPACE
Komponen Database (1.2.3 Control Files)
- Nama dari database
- kapan database dibuat
- posisi keadaan datafiles sekarang, dalam kondisi memerlukan recovery, kondisi read only, dan sebagainya
- Informasi terakhir kali databse shutdown, abort, immediate atau normal.
- History dari archive log files.
- Backup yang telah dilakukan pada database
- Checkpoint yang selesai dilakukan.
Control files haru mempunyai copy lebih dari satu, agar jika salah satu control files hilang (disk failure), tetap mempunyai control files yang ontrol files yang lain. Jika control files hilang atau rusak, bukan merupakan hal yang fatal, karena control files dapat dicreate kembali. Namun, untuk membuat controln files yang baru lebih sulit dilakukan, karena harus mengetahui semua informasi file-file yang ada pada database. Sebaiknya control files dibuat secara multiplexed agar tetap terjaga untuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Komponen Database Oracle (1.2.2 Redo Log Files)
Jika pada saat ini oracle mengalami kegagalan dan data yang diperbarui belum tersimpan ke datafiles, oracle akan menggunakan reo log files untuk melakukan recover data yang sudah diperbarui. Oracle akan mengembalikan posisi transaksi terakhir saat sebelum oracle mengalami kegagalan.
Jika suatu saat terjadi kerusakan pada datafiles, oracle juga akan menggunakan archive log files dan online redo log files untuk melakukan restore data. Jika terjadi kesalahan melakukan drop table, table tersebut dapat dikembalikan lagi dengan menggunakan online redo log files dan archive log files. Oracle juga menggunakan redo log files ini pada standby datatbase.
Online Redo Log
Setiap database oracle minimal harus mempunyai dua online redo log files, dan umumnya minimal mempunyai tiga redo log files. Besar online redo log files tetap, dan bekerja secara bergantian (Circular fashion). Oracle akan menulis redo log pertama. Ketika redo log pertama ini sudah penuh, oracle akan berpindah ke redo log kedua untuk memulai menulis redo entries. Jika redolog kedua ini sudah penuh, oracle akan berpindah ke reo log files ketiga, begitu seterusnya.
Perpindahan redo log files satu ke redo log files berikutnya, disebut sebagai proses log switch. Proses log switch dapat menimbulkan 'hang' sementara, jika tuning database-nya kurang tepat. saat log terjadi , oracle akan melakukan checkpoint, yaitu sebuah sinyal yang memaksa DBWR (Database Writer) memindahkan block-block yang diperbarui (dirty block) yang ada di SGA ke datafiles, yang dilakukan secara background proses.
Archive Redo Log
Database oracle dapat berjalan pada dua mode, yaitu NOARCHEVLOG dan ARCHIVELOG. untuk menghindari kehilangan data pada saat terjadi kegagalan, sebaiknyamenjalankan database oracle pada mode ARCHIVELOG.
Jika suatu saat terjadi kesalahan dalam melakukan drop table tanpa ARCHIVELOG kesempatan untuk melakukan recovery akan semakin kecil. Terutama pada sebuah database yang mempunyai jumlah transaksi yang sangat besar. Semakin sibuk sebuah system, maka semakin sring oracle melakukan log switch, yang artinya senakin kemungkinan melakukan point in time recovery (PITR) jika tidak menjalankan databse dengan mode ARCHIVELOG.